Bireuen — Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM) Mayor Jenderal TNI Joko Hadi Susilo, S.I.P., meninjau secara langsung proses pembangunan Jembatan Kuta Blang yang sebelumnya terputus akibat bencana alam banjir yang melanda wilayah Aceh. Peninjauan dilakukan di lokasi jembatan yang berada di atas Sungai Krueng Tingkeum, Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen, Sabtu (20/12/2025), sebagai bentuk perhatian dan pengawasan pimpinan terhadap percepatan pemulihan infrastruktur vital pasca bencana.
Pembangunan kembali Jembatan Kuta Blang dikerjakan oleh prajurit Batalyon Zeni Tempur 16/Dhika Anoraga (Yonzipur 16/DA) bersama Zidam Iskandar Muda, dengan dukungan dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) serta PT. Adhi Karya. Jembatan ini memiliki peran strategis sebagai jalur utama penghubung antara Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Aceh Utara, sehingga keberadaannya sangat penting dalam mendukung mobilitas masyarakat, kelancaran distribusi logistik, serta aktivitas perekonomian antarwilayah.
Dalam peninjauan tersebut, Pangdam IM menerima laporan langsung mengenai progres pembangunan jembatan yang hingga saat ini telah mencapai 63,90%. Pada tahap ini, pekerjaan difokuskan pada pemasangan pilar-pilar utama sebagai struktur penopang konstruksi jembatan. Tahapan ini menjadi krusial guna memastikan kekuatan dan stabilitas bangunan sebelum memasuki proses pembangunan bentang jembatan secara keseluruhan.
Pangdam IM menyampaikan apresiasi kepada seluruh personel TNI serta pihak terkait yang terlibat dalam pembangunan jembatan tersebut. Ia menilai bahwa dedikasi, semangat kebersamaan, serta sinergi lintas sektor menjadi faktor utama dalam mempercepat pemulihan infrastruktur pasca bencana.
“Jembatan Kuta Blang ini merupakan sarana vital bagi masyarakat. Oleh karena itu, saya menekankan agar pelaksanaan pembangunan dilakukan secara profesional, tepat waktu, dan tetap mengutamakan kualitas serta keselamatan kerja,” ujar Mayjen TNI Joko Hadi Susilo.
Beliau menambahkan bahwa kehadiran TNI dalam pembangunan kembali jembatan ini merupakan bagian dari komitmen untuk selalu hadir membantu rakyat, khususnya dalam situasi darurat dan pemulihan pasca bencana alam.
Ia juga menekankan kepada seluruh personel di lapangan agar senantiasa menjaga disiplin, kekompakan, dan mematuhi prosedur kerja yang telah ditetapkan, mengingat tantangan teknis dan kondisi alam di sekitar lokasi pembangunan membutuhkan ketelitian serta kehati-hatian.
Pangdam IM menegaskan bahwa pembangunan Jembatan Kuta Blang harus diselesaikan sesuai target yang telah direncanakan tanpa mengesampingkan mutu konstruksi, sehingga jembatan benar-benar aman dan layak digunakan oleh masyarakat dalam jangka panjang.
Sementara itu, Wakazidam Iskandar Muda Letkol Czi Surya Adi selaku pimpinan pelaksana pembangunan, didampingi Perwira Pengendali Lapangan Letda Czi Saiful, terus mengoordinasikan seluruh personel gabungan agar setiap tahapan pekerjaan berjalan efektif dan efisien. Seluruh personel bekerja secara intensif dengan mengedepankan profesionalisme, ketepatan teknis, serta manajemen keselamatan kerja.
Adapun Jembatan Kuta Blang direncanakan memiliki panjang sekitar 66 meter dan mampu menahan beban hingga 60 ton. Dengan spesifikasi tersebut, jembatan ini diharapkan dapat memperlancar kembali arus transportasi, mempercepat pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat pasca terputusnya akses akibat banjir, serta meningkatkan konektivitas antarwilayah di Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Aceh Utara.
Mayjen TNI Joko Hadi Susilo berharap pembangunan Jembatan Kuta Blang dapat segera dirampungkan sehingga dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat. Ia optimistis, dengan selesainya pembangunan jembatan tersebut, roda perekonomian dan aktivitas sosial masyarakat akan kembali bergerak normal serta memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah.
Turut hadir dalam kegiatan peninjauan tersebut antara lain Aslog Kasdam IM, Asintel Kasdam IM, Kazidam IM, Wakazidam IM, serta Dandim 0111/Bireuen.
