Aceh Besar _ Direktur Umum PDAM Tirta Mountala Aceh Besar, David Zainal SE, mengungkapkan bahwa selama lebih dari dua pekan terakhir pihaknya harus mengandalkan genset sebagai sumber energi utama akibat gangguan pasokan listrik dari PLN. Kondisi tersebut membuat PDAM menghabiskan sekitar 37 ton atau 36.000 liter BBM industri untuk kebutuhan operasional.
Menurut David, penggunaan genset dilakukan secara bergilir setiap delapan jam agar pelayanan tetap berjalan meskipun tidak maksimal.Direktur Umum PDAM Tirta Mountala Aceh Besar, David Zainal SE, mengungkapkan bahwa selama lebih dari dua pekan terakhir pihaknya harus mengandalkan genset sebagai sumber energi utama akibat gangguan pasokan listrik dari PLN. Kondisi tersebut membuat PDAM menghabiskan sekitar 37 ton atau 36.000 liter BBM industri untuk kebutuhan operasional.
Menurut David, penggunaan genset dilakukan secara bergilir setiap delapan jam agar pelayanan tetap berjalan meskipun tidak maksimal.
“Selama 15–16 hari ini kita sudah menggunakan sekitar 37 ton BBM. Ini tentu sangat memengaruhi operasional karena biasanya genset hanya digunakan sesekali saat ada kendala listrik,” ujarnya, Jumat Desember 2025.
Ia menjelaskan, beberapa instalasi penting seperti WTP Siron dan fasilitas pengolahan lainnya sepenuhnya bergantung pada genset selama gangguan berlangsung. Hal ini menyebabkan pelayanan air bersih ke pelanggan tidak dapat berjalan optimal seperti saat suplai listrik PLN normal.
Meski demikian, David menyampaikan apresiasi atas dukungan Pertamina yang tetap menyalurkan BBM tanpa hambatan sehingga operasional PDAM dapat terus berjalan.
“Walaupun tidak maksimal seperti saat listrik normal, kita tetap berupaya menjaga agar suplai air tidak terputus total,” katanya.
Saat ini, pasokan listrik PLN dikabarkan mulai kembali normal. PDAM berharap kondisi tersebut stabil sehingga proses penormalan distribusi air dapat dilakukan secara bertahap dalam beberapa hari ke depan.
